ads-unit

6 Fakta Kehancuran Bumi Di Masa Depan

0

Sadarkah Anda bahwa saat ini bumi terus mengalami perubahan. Ya, perubahan suhu misalnya. Apakah Anda menyadari bahwa suhu tempat kita tinggal saat ini memiliki perubahan beberapa tahun silam. Banyak ahlli beranggapan bahwa perubahan suhu bumi saat ini merupakan tanda-tanda dari pemanasan global. Dan pemanasan global ini juga merupakan salah satu ancaman dari kerusakan bumi di masa depan.

Selain global warming, bencana apa saja yang akan terjadi pada bumi di masa depan jika kita tidak bijak dan lebih bersahabat dengan  bumi. Berikut 6 fakta kehancuran bumi di masa depan.

PEMANASAN GLOBAL


Dampak paling dirasakan adalah pengaruh dari kondisi iklim di bumi. Badai yang mengerikkan, perubahan musim, kekeringan, gelombang pasang, dan tsunami merupakan bentuk dari efek pemanasan global. Bumi sejatinya selalu melakukan perbaikan jika kerusakan terjadi. Hanya saj, perbaikan tersebut tak sebanding dengan kerusakan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.

PENINGKATAN KECIL ROTASI BUMI


Fakta kehancuran bumi di masa depan kedua adalah peningkatan kecil rotasi bumi. Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan oleh ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras. Kondisi ini tentu dapat mempengaruhi umat manusia dengan berbagai cara, seperti banjir dahsyat, menghilangya gletser di kutub, kekurangan air dan pangan, serta merajalelanya berbagai penyakit. 

PERUBAHAN POLA PERUNTUKAN TANAH


Fakta kehancuran bumi selanjutnya adalah terjadinya perubahan pola peruntukan tanah. Perubahan ini disebabkan oleh banyaknya orang-orang yang memilih tinggal di kota besar dibanding tinggal di daerah pedesaan. Kondisi ini tentu menyebabkan daerah perkotaan penuh sesak, kumuh, kotor, dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.

MENINGKATNYA PRODUKSI MINYAK


Pada tahun 2008 hingga 2018, produksi minyak mengalami peningkatan. Meningkatnya produksi akan minyak menyebabkan kandungan minyak di bumi kian menipis. Sayangnya, kondisi ini juga menjadi tanda radiasi energi glabal, dimana akan terjadi konflik antarnegara yang memperebutkan lahan minyak dan sumber makanan. Dan konflik ini dipercaya dapat membuat wajah bumi menjadi semakin rusak.

MENINGKATNYA PEMAKAIAN MOBIL


Menurut prediksi para ahli, pada tahun 2030 nanti, dunia akan dipenuhi oleh 1 milyar mobil yang berkeliaran di jalanan. Yang lebih mencengangkan, jumlah ini akan bertambah hingga 1 milyar lagi pada tahun 2050. Baik secara langsung atau tidak, kondisi ini akan menyebabkan peningkatan suhu udara akibat meningkatnya kadar emisi karbondioksida sekitar 20% yang memasuki atmosfer bumi. Emisi ini berasal dari pembakaran bahan bakar minyak pada mesin-mesin kendaraan bermotor.

MENINGKATNYA CURAH HUJAN


Karena meningkatnya suhu udara yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar karbon dioksida, maka uap air yang yang bertahan di udara semakin sedikit untuk membentuk awan. Ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit dan secara langsung akan berakibat menurunnya produksi pertanian. Tak hanya menurunnya curah hujan, pada tahun 2020, air bah di semua bagian benua Eropa juga akan meningkat disebabkan oleh mencairnya es di kutub utara. Kondisi ini juga akan diperparah oleh populasi penduduk yang kan dicapai 7,7 milyar jiwa.  

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .