6 Tempat Yang Diazab Tuhan
Beberapa situs peninggalan zaman kuno yanh ada di
berbagai belahan dunia dan menjadi situs warisan dunia sudah pasti memiliki
sejarah di baliknya. Namun di antaranya terdapat sebuah kisah kelam di mana
tempat-tempat tersebut, konon, diyakini tempat yang terkena azab dari Tuhan.
Seperti apa kisahnya? Berikut, 6 tempat yang diazab Tuhan.
POMPEII
Pompeii merupakan kota pada zaman Romawi kuno, di
Campania, Italia. Konon, kota Pompeii diyakini sebagai kota maksiat yang
terkena azab berupa letusan gunung Vesuvius pada abad 79 masehi hingga akhirnya
lenyap terkubur selama 1.700 tahun.
Catatan sejarah menyebutkan kota Pompeii merupakan
simbol kemerosotan moral pada masa kekaisaran Romawi.
Konon, dahulu kala, di kota ini marak terjadi prilaku
seksual menyimpang, menggelar pesta semua kegilaan duniawi, dan pergaulan bebas
lawan jenis dan sejenis yang nyaris menjadi kebiasaan warga kota.
Seorang pejabat dan pernyair Romawi menceritakan kisah
menceritakan itu lewat surat-surat bersejarahnya. Konon, letusan berlangsung
terus-menerus selama 24 jam diiringin hujan debu, awan panas, serta lava pijar.
Awan panas yang muncul setelah kubah lava runtuh
memanggang Pompeii, dan hujan abu vulkanik mengubur penduduk hidup-hidup selama
rubuan tahun. Hingga pada suatu waktu, keruntuhan kota ini akhirnya ditemukan
di kota Nevels, Italia, setelah para ahli arkeolog melakukan penggalian dan
penelitian.
Saat ditemukan, banyak kerangkan jasad bergelimpangan
di berbagai sudut. Jasad-jasad tersebut ditemukan sedang melakukan maksiat.
LAUT
MATI
Dalam berbagai penelitian yang dilakukan, peristiwa,
atau lokasi kejadian diazabnya umat Luth adalah Kota Sodong yang sekarang
dikenal dengan nama Laut Mati. Dikisahkan umat Luth dihancurkan dengan cara
dijungkirbalikkan, lalu dihujani dengan batu belerang yang terbakar secara
bertubi-tubi.
Selama ribuan tahun terkubur, kini jejak atau sisa-sisa
kehancuran umat Nabi Luth ini berhasil ditemukan oleh para ahli arkeologi di
sekitar laut mati.
Awalnya, penelitian dilakukan oleh William Oldbright,
seorang ahli purbakala, pada 1924, di sekitar laut mati. Beberapa orang yang
bersama William Oldbright mencari keberadaan sisa-sisa kota Sodong dan Gomorah,
hingga akhirnya mereka menemukan situs purbakala Bab Hedra.
Bab Hedra merupakan makam terbesar khas zaman perunggu
yang panjangnya 15 meter dan lebarnya 7 meter. Belum seorang pun pernah
menemukan kota Sodong dan Gomorah yang dihancurkan. Namun, para akademisi
percaya bahwa mereka berada di lembah Sidim dan melintang dari tebing terjal
ini. Kemungkinan air bah di laut mati menelan mereka setelah gempa bumi.
PETRA
Petra merukan sebuah situs Arkeologica Gilmaan,
Yordania, yang terkenal dengan bangunan arsitektur yang dipahat pada bebatuan,
serta sistem pengairannya. Dan saat ini menjadi tempat favorit para turis.
Namun dibalik itu, kota Petra juga menyimpan kisah
kelam. Konon, pada zaman dahulu, warga Petra adalah penyembah berhala yang
berbentuk batu hitam dan tak beraturan. Petra adalah ibukota suku Nabatean,
salah satu rumpun bangsa Arab yang hidup sebelum masuknya bangsa Romawi. Mereka
dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan
kawanan unta dan domba.
Petra akhirnya dikuasai kerajaan Romawi sampai 363
Masehi saat sebuah gempa dahsyat meluluhlantahkan sebagian besar kota. Saat
kejadian itu, kota mulai hancur dan perlahan mulai dilupakan orang.
Situs Petra tak pernah diketemukan oleh dunia barat
hingga pada tahun 1812, ketika pengelana dari Swiss menemukannya untuk pertama
kalinya. Saat ini Petra menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO sejak 6
Desember 1985.
MADAIN
SHALEH
Madain Shaleh adalah kota kuno yang berada di wilayah
utara Hizaz. Pada zaman dahulu, kota ini dihuni oleh Tsamut dan Nabateia
sekitar 3000 tahun sebelum Masehi, yang hidup di antara zaman Nabi Nuh hingga
zaman Nabi Musa.
Kota ini dibangun dengan memahat gunung batu hingga
disebut Al-Hijar. Konon, kaum Tsamut yang mendiami Al-Hijar diazab oleh Allah
dengan satu suara keras yang bergelegar hingga mati bergelimpangan di
rumah-rumah mereka.
Azab tersebut diturunkan sebab menolak seruan Nabi
Shaleh yang mengajak mereka meninggalkan penyembahan berhala dan karena
membunuh unta Nabi Shaleh.
Kini, Madain Shaleh menjadi daftar situs warisan dunia
oleh UNESCO pada tahun 2008 dan merupakan situs warisan dunia pertama di Arab
Saudi.
LEMBAH
MUHASSIR, TEMPAT AZAB BURUNG ABABIL DITURUNKAN
Ada yang pernah melaksanakan ibadah haji atau umrah di
tanah suci? Mungkin tak asing dengan tempat bernama lembah Muhassir, salah satu
tempat yang terletak di antara Mina dan Musdalifah.
Saat jemaah haji atau umrah hendak melempar jumrah dan
bermalam di Mina, mereka akan melewati lembah ini.
Sejarah dari lembah ini sangat populer. Konon, tempat
ini merupakan lokasi penyerangan terhadap Mekah oleh pasukan gajah yang
dipimpin oleh Raja Abrahah. Namun belum sampai tujuan utama, Raja Abrahah telah
dihentikan oleh turunnya azab dari Allah swt. berupa burung-burung Ababil yang
melempari pasuka gajah dengan batu-batu dari neraka.
Karena pasukan gajah melewati lembah itu seketika lemah
dan tak berdaya, dan tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Mekah, lembah
itupun diberi nama Muhassir yang berarti lemah.
Diketahui, salah satu sunnah yang perlu dilakukan oleh
jemaah haji atau umrah, ketika melalui lembah Muhassir, adalah harus
mempercepat jalan. Begitupun jika jemaah menggunakan bus, maka kendaraan harus
melaju lebih cepat jika melewati lembah Muhassir.
HAQF
Haqf merupakan sebuah wilayah yang konon pada zaman dahulu kala ditinggali oleh kaum Ad. Haqf
memiliki arti pasir yang miring.
Dikisahkan kaum Ad merupakan kaum yang durhaka kepada
Allah swt. dan menjadikan kaum yang pertama kali menyembah berhala, setelah
banjir besar dan luluh lantahnya manusia kafir pada masa Nabi Nuh.
Konon, kaum Ad mendapatkan angin yang sangat kencang.
Saking kencangnya, angin tersebut lalu memutar kepala-kepala mereka hingga
putus dan yang tersisa hanyalah jasad-jasad tanpa kepala.
Namun, setelah berabad-abad lamanya, jejak peristiwa
maha dahsyat itu ternyata dapat ditelusuri kembali. Sejumlah ulama, ahli
tafsir, dan ahli geografi melakukan penelitian. Peninggalan-peninggalan kaum Ad
memang telah musnah tertimbun pasir. Namun, penelitian dan penggalian arkeologi
sejak tahun 1980-an hingga 2000-an berhasil menemukan sisa-sisa bangunan yang
dianggap kaum Ad.
Kini, wilayah tersebut diyakini bernama Zaffar dan
merupakan bagian dari negara Yaman yang berbatasan langsung dengan Oman.
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=3zJvqRupNwQ